Ikatlah ilmu dengan menulisnya, luangkan waktu untuk membacanya, pahami dan simpanlah dalam ingatan agar kamu dapat mengamalkannya, terutama untuk diri sendiri selanjutnya untuk orang banyak jika bisa sekaligus juga tidak apa-apa.

Monday 27 June 2016

Keuntungan Penggunaan PLC.



Berikut ini beberapa kelebihan sistem kontrol berbasis PLC dibandingkan dengan sistem kontrol konvensional :
1.      Jumlah kabel yang dibutuhkan dapat dikurangi;
2.      Konsumsi daya PLC lebih rendah dibandingkan dengan sistem kontrol proses berbasis relai;
3.       Fungsi diagnostik pada sistem kontrol dengan PLC dapat mendeteksi kesalahan dengan lebih mudah dan cepat;
4.      Bila diperlukan perubahan pada urutan operasional, proses atau aplikasi dapat dilakukan dengan lebih mudah, hanya dengan melakukan pergantian program, baik dengan menggunakan handheld atau dengan komputer(PC);
5.      Tidak membutuhkan suku cadang yang banyak;
6.      Bila perlu menggunakan instrumen I/O yang cukup banyak dan fungsi operasional proses cukup kompleks. menggunakan PLC lebih mudah dibandingkan dengan menggunakan sistem konvensional.

Jangan lupa like dan komentar anda di bawah ini. Untuk berkomentar bisa melalui akun blogger maupun akun facebook di bawah ini terima kasih.


Penggunaan PLC di industri


PLC sudah sukses digunakan di berbagai sektor industri seperti industri pengolahan baja, pabrik pembuatan kertas, pabrik pengolah makanan,industri kimia, pembangkit tenaga listrik. Unjuk kerja pemanfaatan PLC mulai dari kontrol bersifat ON/OFF sampai dengan manufaktur yang memerlukan kontrol yang sophisticated.

Berikut ini daftar industri yang menggunakan PLC untuk kontrol proses produksi, dan beberapa tipikal penggunaannya.
CHEMICAL/PETROCHEMICAL
1.      Batch process
2.      Finished product handling
3.      Materials handling
4.      Mixing
5.      Off-shore drilling
6.      Pipeline control
7.      Water/waste treatment
·         GLASS/FILM
1.      Cullet weighing
2.      Finishing
3.      Forming
4.      Lehr control
5.      Packaging
6.      Processing

·         FOOD/BEVERAGE
1.      Accumulating conveyors
2.      Blending
3.      Brewing
4.      Container handli
5.      Distilling
6.      Filling
7.      Load forming
8.      Metal forming loading/unloading
9.      Palletizing
10.  Product handling
11.  Sorting conveyors
12.  Warehouse storage/retrieval
13.  Weighing

·         LUMBER/PULP/PAPER
1.      Batch digesters
2.      Chip handling
3.      Coating
4.      Wrapping/stamping

·         MANUFACTURING/MACHINING
1.      Assembly machines
2.      Boring
3.      Cranes
4.      Energy demand
5.      Grinding
6.      Injection/blow molding
7.      Material conveyors
8.      Metal casting
9.      Milling
10.  Painting
11.  Plating
12.  Test stands
13.  Tracer lathe
14.  Welding

·         METALS
1.      Blast furnace control
2.      Continuous casting
3.      Rolling mills
4.      Soaking pit

·         MINING
1.      Bulk material conveyors
2.      Loading/unloading
3.      Ore processing
4.      Water/waste management

·         POWER
1.      Burner control
2.      Coal handling
3.      Cut-to-length processing
4.      Flue control
5.      Load shedding
6.      Sorting
7.      Winding/processing
8.      Woodworking

Referensi: Sumardjati, Prih, Dkk. Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Jilid 3 untuk SMK. 2008. Jakarta: Direktoriat Pembinaan Sekolah Menengah.

Jangan lupa like dan komentar anda di bawah ini. Untuk berkomentar bisa melalui akun blogger maupun akun facebook di bawah ini terima kasih.



Sejarah Perkembangan PLC (Programmable Logic Controller)


Pada tahun 1960, perlunya pengurangan biaya proses produksi dan pemeliharan peralatan sistem kontrol berbasis relai elektromekanik di industri Amerika telah mendorong lahirnya PLC. PLC MODICON (Modular Digital Controller) merupakan jenis pertama PLC yang dipergunakan pada proses produksi untuk tujuan komersial. Dalam waktu singkat programmable controller (pengontrol terprogram) mulai digunakan secara meluas di industri. Di tahun 1971, PLC telah banyak mengganti sistem kontrol relai, yang merupakan langkah awal menuju otomasi kontrol di industri lainnya, seperti industri makanan dan minuman, pabrik baja, pabrik pembuat kertas, dan lain sebagainya Pada tahun 1973, perkembangan PLC di tandai dengan munculnya PLC Modbus yaitu PLC yang mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan PLC lainnya dan bisa diletakan lebih jauh dari lokasi mesin yang akan dikontrol. Selanjutnya pada tahun 1980 an mulai digagas standardisasi komunikasi dengan protokol otomasi pabrik milik General Motor. Ukuran PLC diperkecil dan pemrograman PLC dengan perangkat lunak melalui Personal Computer mulai diperkenalkan. Tahun 1990-an dilakukan reduksi protokol baru dan modernisasi lapisan fisik dari protokol-protokol populer yang telah digunakan sejak tahun 1980 an. IEC berusaha untuk menggambungkan bahasa pemrograman PLC dibawah satu Standar Internasional. Gambar 1 memperlihatkan perkembangan standardisasi bahasa pemrograman PLC.

Gambar 1. Standardisasi Bahasa Pemrograman PLC

Saat ini banyak pengembangan teknologi di industri pengontrol terprogram Pengembangan ini tidak hanya menyangkut rancangan pengontrol terprogram, tetapi juga pendekatan filosofis arsitektur sistem kontrol. Perubahan meliputi perangkat keras dan perangkat lunak PLC. Sehingga sebuah PLC mempunyai operasi program yang lebih cepat, ukuran lebih kecil dengan harga lebih murah, jumlah masukan-keluaran yang lebih banyak, perangkat antarmuka khusus yang memungkinkan piranti dihubungkan langsung ke pengendali, dan sistem komunikasi dengan perangkat lain. Dimasa mendatang produsen pengontrol terprogram tidak hanya mengembangkan produk baru saja, tetapi juga akan mengintegrasikan PLC dengan peralatan kontrol dan manajemen pabrik. PLC akan terhubung pada sistem jaringan melalui computer-integrated manufacturing (CIM) systems, mengkombinasikannya dengan kontrol numerik, robot, sistem CAD/CAM, personal computer, sistem informasi manajemen, hierarchical computer based systems. Perkembangan baru dalam teknologi PLC meliputi juga perangkat antar muka dengan operator yang lebih baik, graphic user interfaces (GUIs), dan human-oriented man/machine interfaces. Juga meliputi pengembangan antar muka yang memungkinkan berkomunikasi dengan peralatan, perangkat keras, dan perangkat lunak yang mendukung kecerdasan buatan (artificial intelligence), seperti sistem I/O logika fuzzy. Instruksi PLC baru akan terus berkembang sesuai kebutuhan dan untuk menambah kecerdasan pada pengendali. Tipe instruksi Knowledge-based and process learning mungkin akan dikenalkan untuk menambah kemampuan sistem.

Referensi : Sumardjati, Prih, Dkk. Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Jilid 3 untuk SMK. 2008. Jakarta: Direktoriat Pembinaan Sekolah Menengah.
Jangan lupa like dan komentar anda di bawah ini. Untuk berkomentar bisa melalui akun blogger maupun akun facebook di bawah ini terima kasih.


Sejarah Perkembangan Mikroprosesor


Sejarah Perkembangan Mikroprocessor dimulai:
Mikroprosesor 4 bit.
Pada tahun 1971 muncul microprocessor pertama Intel, Microprocessor 4004 ini digunakan pada mesin kalkulator Busicom. Mikroprosesor ini merupakan kontroler yang dapat deprogram pada satu serpih, dikemas dalam sebuah serpi Dual in Line Package (DIP) 16 pin, mengalamati 4096 lokasi memori 4 bit. Set instruksi terdiri dari 45 instruksi. Kemudian INTEL mengeluarkan versi baru dari 4004 yaitu INTEL 4040 yang dikemas dalam serpih DIP 24 pinberoperasi dengan kecepatan lebih tinggi, lebar word dan memori tidak berubah.

Mikroprosesor 8 bit.
Pada tahun 1972 muncul microprocessor 8008 yang berkekuatan 2 kali lipat dari pendahulunya yaitu 4004. Mikroprosesor 8008 merupakan versi mikroprosesor 8 bit dengan kelebihan:
1. Mengalamati ukuran memori expanded (16 Kbyte)
2. Set intruksinya terdiri dari 48 instruksi.
Pada tahun 1973, INTEL mengeluarkan INTEL 8080, Motorolla corporation memperkenalkan mikroprosesor 8 bit MC6800 diikuti periusahaan lain memperkenalkan mikroprosesor 8 bit.
Keistimewaan 8080 dibandingkan 8008 adalah:
1.      Mempunyai lebih banyak alamat memori.
2.      Mengeksekusi operasi penambahan 10 kali lebih cepat.
3.      Kompatibel dengan TTL, sehingga membuat antarmuka menjadi lebih mudah dan murah.
4.      Mengalamati memori 64 Kbyte, empat kali lebih banyak dari 8008.

Pada tahun 1977, INTEL mengeluarkan versi terbari 8080, yaitu 8085 hanya membutuhkan catu daya +5 Volt. Keunggulan 8085 dibandingkan 8080, adalah:
1. 8085 dapat mengeksekusi instruksi lebih cepat
2. Set intruksinya terdiri dari 74 instruksi
3. Internal clock generator
4. Sistem controller internsl
5. Frekwensi clock lebih tinggi


Mikroprosesor Modern
Pada tahun 1978, INTEL mengeluarkan mikroprosesor 8086 dan tahun berikutnya 8088. Yang membedakan 8086 dari 8088 adalah pada 8086 terdapat 16 bit bus data sedangkan pada 8088 hanya 8 bit bus data. Hal ini yang membuat 8088 lebih popular, karena dengan 8 bit bus data sangat sesuai dengan alat-alat pendukung yang ada pada saat itu.
Keistimewaan 8086/8088 dari versi sebelumnya:
1. Keduanya mikroprosesor 16 bit yang dapat mengeksekusi instruksi dalam waktu 400 ns.
2. Memori sebesar 1 M Byte, 16 kali lebih banyak dari 8085.
3. Set intruksi semakin banyak.

Penambahan jumlah memori pada 8086/8088 mendorong munculnya banyak aplikasi kompleks untuk mikroprosesor. Pengembangan set intruksi mencakup pembagian dan perkalian yang tidak terdapat pada mikroprosesor sebelumnya. Jumlah instruksi yang semakin banyak dan kompleks, membuat mikroprosesor ini masuk dalam CISC (Compleks Instruction Set Computer).
Mikroprosesor 16 bit berkembang terutama akibat kebutuhan akan sistem memori yang lebih besar. Ketenaran keluarga Intel melambung pada tahun 1981, ketika IBM memutuskan untuk menggunakan mikroprosesor 8088 dalam komputer pribadinya serta didukung sistem operasi yang dibuat oleh Microsoft (DOS). Aplikasi-aplikasi seperti spreadsheet, word processor, spelling checker, dan kamus berbasis komputer sangat membutuhkan banyak memori. Dalam waktu singkat, memori 1 MByte menjadi kurang memadai untuk database yang besar dan aplikasinya. Dengan alasan tersebut pada tahun 1983 Intel mengeluarkan Intel 80286 yang merupakan versi dari 8086.
Karakteristik 80286 adalah:
1.      Merupakan arsitektur mikroprosesor 16 bit
2.      Mengalamatkan memori 16 Mbyte
3.      Penambahan instruksi untuk mengatur tambahan memori 15 Mbyte
4.      Clock speed meningkat, eksekusi beberapa instruksi menjadi 250 ns dengan versi asli 8 MHz.

Mikroprosesor 32 Bit
Seiring dengan perkembangan kehidupan manusia, aplikasi-aplikasi mulai memerlukan mikroprosesor dengan kecepatan yang lebih tinggi, memori yang lebih besar, dan jalur data yang lebih lebar. Ini menyebabkan pada tahun 1986, Intel memproduksi Intel 80386, yang merupakan penyempurnaan dari 80286. Intel 386 adalah sebuah prosesor yang memiliki 275.000 transistor yang tertanam diprosessor tersebut yang jika dibandingkan dengan 4004 memiliki 100 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan 4004
Karakteristik 80386:
Merupakan mikroprosesor fungsional 32 bit pertama
Mempunyai bus data 32 bit dan bus alamat 32 bit
Mengalamatkan memori 4 Gbyte

Mikroprosesor 32 bit dibutuhkan karena ukuran dari bus datanya yang bisa mentransfer bilangan real (floating point presisi tunggal) yang membutuhkan memori 32 bit. Kebanyakan bahasa pemrograman tingkat tinggi, spreadsheet, serta sistem manajemen database menggunakan bilangan real untuk penyimpanan data. Hal tersebut menyebabkan penambahan kecepatan dari program yang memanipulasi bilangan real. Bilangan real juga digunakan pada paket perancangan grafis yang menggunakan vektor untuk memetakan citra di layar video.
Pada tahun 1989 Intel mengeluarkan Intel 80486 yang merupakan gabungan dari 80386 sebagai prosesor dan 80387 sebagai numeric coprocessor serta 8 Kbyte cache memory system dalam satu paket terpadu. Mikroprosesor 80486 tidak banyak berbeda dengan 80386, namun ada juga perbedaan subtansialnya, yaitu struktur internalnya dibuat sehingga setengah instruksinya dieksekusi dalam astu clock. Karena 80486 tersedia dalam versi 50 MHz, maka kira-kira setengah dari instruksinya dieksekusi pada 25 ns. Processor yang pertama kali memudahkan berbagai aplikasi yang tadinya harus mengetikkan command-command menjadi hanya sebuah klik saja, dan mempunyai fungsi komplek matematika sehingga memperkecil beban kerja pada processor.
Versi lain dari 80486:
80486DX2, 66 MHz double clocked
80486DX3, 100 MHz tirple clocked, memiliki expanded cache 16 KByte

Mikroprosesor Pentium
Mikroprosesor Pentium yang diluncurkan pada 22 Maret 1993 mirip dengan mikroprosesor 80386 dan 80486. Processor generasi baru yang mampu menangani berbagai jenis data seperti suara, bunyi, tulisan tangan, dan foto.
Mikroprosesor ini sebelumnya diberi label P5 atau 80586, tetapi Intel memutuskan untuk tidak menggunakan label ini karena sulit untuk mematenkan angka yang terlalu banyak.
Karakteristik Pentium: 9
Pentium mengeksekusi dua instruksi yang tidak saling tergantung, secara simultan karena terdiri dari dua prosesor integer internal bebas (prosesor integer kembar), yang disebut teknologi superskalar. Mnggunakan coprosesor floating internal untuk menangani data floating point.
Mikroprosesor Pentium Pro
Diperkenalkan pada tahun 1995. Pada awalnya Pentium Procesor diberi nama P6. Pentium Procesor mengandung 5,5 juta transistor, tiga modul integer, juga unit floating point untuk meningkatkan kinerja banyak software. Satu perubahan mendasar pada Pentium Procesor adalah bahwa Pentium Procesor menggunakan tiga mesin eksekusi sehingga dapat mengakses tiga instruksi dalam waktu bersamaan. Processor yang dirancang untuk digunakan pada aplikasi server dan workstation, yang dibuat untuk memproses data secara cepat.

Mikroprosesor Pentium II Pro, 1997
Processor Pentium II merupakan processor yang menggabungkan Intel MMX yang dirancang secara khusus untuk mengolah data video, audio, dan grafik secara efisien. Terdapat 7.5 juta transistor terintegrasi di dalamnya sehingga dengan processor ini pengguna PC dapat mengolah data dan menggunakan internet dengan lebih baik.

Mikroprosesor Pentium II Xeon, 1998
Processor yang dibuat untuk kebutuhan pada aplikasi server. Intel saat itu ingin memenuhi strateginya yang ingin memberikan sebuah processor unik untuk sebuah pasar tertentu.

Mikroprosesor Intel Celeron, 1999
Processor Intel Celeron merupakan processor yang dikeluarkan sebagai processor yang ditujukan untuk pengguna yang tidak terlalu membutuhkan kinerja processor yang lebih cepat bagi pengguna yang ingin membangun sebuah system computer dengan budget (harga) yang tidak terlalu besar. Processor Intel Celeron ini memiliki bentuk dan form factor yang sama dengan processor Intel jenis Pentium, tetapi hanya dengan instruksi-instruksi yang lebih sedikit, L2 cache-nya lebih kecil, kecepatan (clock speed) yang lebih lambat, dan harga yang lebih murah daripada processor Intel jenis Pentium.

Mikroprocesor Intel Pentium III, 1999
Processor Pentium III merupakan processor yang diberi tambahan 70 instruksi baru yang secara dramatis memperkaya kemampuan pencitraan tingkat tinggi, tiga dimensi, audio streaming, dan aplikasi-aplikasi video serta pengenalan suara.

Mikroprosesor Intel Pentium III Xeon, 1999
Intel kembali merambah pasaran server dan workstation dengan mengeluarkan seri Xeon tetapi jenis Pentium III yang mempunyai 70 perintah SIMD. Keunggulan processor ini adalah ia dapat mempercepat pengolahan informasi dari system bus ke processor , yang juga mendongkrak performa secara signifikan. Processor ini juga dirancang untuk dipadukan dengan processor lain yang sejenis.

Mikroprosesor Intel Pentium 4, 2000
Processor Pentium IV merupakan produk Intel yang kecepatan prosesnya mampu menembus kecepatan hingga 3.06 GHz. Pertama kali keluar processor ini berkecepatan 1.5GHz dengan formafactor pin 423, setelah itu intel merubah formfactor processor Intel Pentium 4 menjadi pin 478 yang dimulai dari processor Intel Pentium 4 berkecepatan 1.3 GHz sampai yang terbaru yang saat ini mampu menembus kecepatannya hingga 3.4 GHz. 11

Mikroprosesor Intel Xeon, 2001
Processor Intel Pentium 4 Xeon merupakan processor Intel Pentium 4 yang ditujukan khusus untuk berperan sebagai computer server. Processor ini memiliki jumlah pin lebih banyak dari processor Intel Pentium 4 serta dengan memory L2 cache yang lebih besar pula.

Mikroprosesor Intel Itanium, 2001
Itanium adalah processor pertama berbasis 64 bit yang ditujukan bagi pemakain pada server dan workstation serta pemakai tertentu. Processor ini sudah dibuat dengan struktur yang benar-benar berbeda dari sebelumnya yang didasarkan pada desain dan teknologi Intel's Explicitly Parallel Instruction Computing (EPIC). Pada tahun 2002 dikeluarkan Intel Itanium 2 Processor yaitu Itanium 2 adalah generasi kedua dari keluarga Itanium. Tahun 2003, Intel Pentium M Processor, Chipset 855, dan Intel PRO/WIRELESS 2100 adalah komponen dari Intel Centrino. Intel Centrino dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar akan keberadaan sebuah komputer yang mudah dibawa kemana-mana.
Tahun 2004, Intel Pentium M 735/745/755 processor, dilengkapi dengan chipset 855 dengan fitur baru 2Mb L2 Cache 400MHz system bus dan kecocokan dengan soket processor dengan seri-seri Pentium M sebelumnya. Dikembangkan selanjutnya Intel E7520/E7320 Chipsets, yaitu 7320/7520 dapat digunakan untuk dual processor dengan konfigurasi 800MHz FSB, DDR2 400 memory, and PCI Express peripheral interfaces.

2005 : Intel Pentium 4 Extreme Edition 3.73GHz
Sebuah processor yang ditujukan untuk pasar pengguna komputer yang menginginkan sesuatu yang lebih dari komputernya, processor ini menggunakan konfigurasi 3.73GHz frequency, 1.066GHz FSB, EM64T, 2MB L2 cache, dan HyperThreading.

2005 : Intel Pentium D 820/830/840
Processor berbasis 64 bit dan disebut dual core karena menggunakan 2 buah inti, dengan konfigurasi 1MB L2 cache pada tiap core, 800MHz FSB, dan bisa beroperasi pada frekuensi 2.8GHz, 3.0GHz, dan 3.2GHz. Pada processor jenis ini juga disertakan dukungan HyperThreading.

2006 : Intel Core 2 Quad Q6600
Processor untuk type desktop dan digunakan pada orang yang ingin kekuatan lebih dari komputer yang ia miliki memiliki 2 buah core dengan konfigurasi 2.4GHz dengan 8MB L2 cache (sampai dengan 4MB yang dapat diakses tiap core), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power ( TDP )
2006 : Intel Quad-core Xeon X3210/X3220
Processor yang digunakan untuk tipe server dan memiliki 2 buah core dengan masing-masing memiliki konfigurasi 2.13 dan 2.4GHz, berturut-turut, dengan 8MB L2 cache (dapat mencapai 4MB yang diakses untuk tiap core), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power (TDP).

Referensi : Anonim, 2012. Buku Ajar uP (revisi 5 april 12) pdf.


Jangan lupa like dan komentar anda di bawah ini. Untuk berkomentar bisa melalui akun blogger maupun akun facebook di bawah ini terima kasih.