Ikatlah ilmu dengan menulisnya, luangkan waktu untuk membacanya, pahami dan simpanlah dalam ingatan agar kamu dapat mengamalkannya, terutama untuk diri sendiri selanjutnya untuk orang banyak jika bisa sekaligus juga tidak apa-apa.

Monday, 27 June 2016

Karakteristik Mikroprosesor


Berikut adalah karakteristik penting dari mikroprosesor:
1. Ukuran bus data internal (internal data bus size): Jumlah saluran yang terdapat dalam mikroprosesor yang menyatakan jumlah bit yang dapat ditransfer antar komponen di dalam mikroprosesor.
2. Ukuran bus data eksternal (external data bus size): Jumlah saluran yang digunakan untuk transfer data antar komponen antara mikroprosesor dan komponen-komponen di luar mikroprosesor.
3. Ukuran alamat memori (memory address size): Jumlah alamat memori yang dapat dialamati oleh mikroprosesor secara langsung.
4. Kecepatan clock (clock speed): Rate atau kecepatan clock untuk menuntun kerja mikroprosesor.

5. Fitur-fitur spesial (special features): Fitur khusus untuk mendukung aplikasi tertentu seperti fasilitas pemrosesan floating point, multimedia dan sebagainya. 

Pengertian Mikroprosesor


Mikroprosesor adalah suatu chip IC (Integrated Circuit) yang di dalamnya terkandung rangkaian ALU (Arithmetic Logic Unit) rangkaian CU (Control Unit) dan Register. Mikroprosesor disebut juga dengan CPU (Central Processing Unit). Mikroprosesor adalah gabungan 2 kata yaitu mikro dan prosesor. Jadi, mikroprosesor adalah sebuah alat yang berukuran kecil yang digunakan untuk memproses data digital secara aritmatika dan logika. Selain berukuran kecil, mikroprosesor memiliki kemampuan komputasi yang lebih rendah dibandingkan dengan komputer yang digunakan. Cara kerja sebuah Mikroprosesor diarahkan oleh suatu program dalam kode-kode bahasa mesin yang telah dimasukkan terlebih dahulu ke dalam sebuah memori. Di dalam Mikroprosesor minimal terdiri dari rangkaian digital, register, pengolah logika aritmatika, rangkaian sekuensial.

Sunday, 26 June 2016

Dasar-Dasar Teknik Penerangan


1. Cahaya
Cahaya merupakan suatau energi yang diradiasikan atau dipancarkan dari sebuah sumber dalam bentuk gelombang dan merupakan bahagian dari keseluruhan kelompok gelombang-gelombang electromagnet. Panjang gelombang adalah jarak antara puncak-puncak gelombang energi. Kita dapat memahami panjang gelombang dalam suatau cara yang sama dalam suatu jarak antara gelombang-gelombang yang berurutan di atas laut. Sebagaimana koita lihat, masalah panjang gelombang penting sekali dalam menentukan jenis cahaya.
Cahaya dibagi menjadi dua golongan yaitu cahaya alami dan cahaya buatan, misalnya cahaya alami mengenai penerangan alami siang hari dan cahaya buatan mengenai penerangan listrik,

 2. Intensitas Penerangan (E)
Intensitas penerangan adalah kuat cahaya (fluk cahaya) yang jatuh pada bidang kerja. Satuan untuk itensitas penerangan adalah lux.
Persamaan adalah:
L = I/As   (cd/cm2).........................................................................................(1.1)
Keterangan :
L = Luminansi (cd/cm2)
I = Intensitas Cahaya (cd)
As = Luas semu permukaan (cm2)
Intensitas penerangan harus ditentukan di tempat dimana kerjanya dilakukan. Bidang kerja umumnya di ambil 80 cm diatas lantai. Bidang kerja ini mungkin sebuah meja atau bangku kerja, atau juga suatu bidang horizontal khayalan, 80 cm diatas lantai. Intensitas penerangan yang diperlukan ikut ditentukan oleh berat pekerjaan yang harus dilakukan. Juga panjangnya waktu kerja mempengaruhi intesitas penerangan yang diperlukan.

3. Flux Cahaya  
Sumber cahaya yang memancarkan sama kuat ke setiap jurusan dinamakan sumber cahaya seragam. Fluk cahaya dapat didefenisikan sebagai intensitas cahaya pada setiap sudut ruang yang dipancarakan ke suatau arah tertentu, atau dalam bentuk rumus:
ɸo =  (ExA)/n................................................................................(1.2)
Keterangan:
ɸo = Flux cahaya yang dipancarkan oleh semua sumber cahay yang ada   dalam ruangan (lumen)
E = Intensitas penerangan yang diperlukan di bidang kerja (lux)
A = Luas ruangan (m2)
= efesiensi penerangan

3. Luminansi
          Luminansi adalah suatu ukuran untuk terang suatu benda. Luminansi yang terlalu besar akan menyilaukan mata, seperti misalnya sebuah lampu pijar tanpa armatur. Luminansi (L) suatu sumber cahaya atau suatu permukaan yang memantulkan cahaya ialah intensitas cahayanya di bagi dengan luas semu permukaan.

4. Efisiensi Penerangan
            Efisiensi penerangan ditentukan dari tabel. Setiap tabel efisiensi peneranganya hanya berlaku untuk satu armatur tertentu dengan jenis lampu tertentu dan dalam ruangan tertentu pula. Untuk armatur yang tidak memiliki tabel efisiensi penerangan maka efisiensi penerangan yang diambil adalah efisiensi tabel sifat/sistem penerangan.
Untuk menentukan efisiensi penerangan harus diperhatikan:
1.      Faktor refleksi dinding (rw), faktor refleksi langit-langit (rp) dan faktor refleksi bidang pengukuran (rm).
2.      Indeks ruang.

5.  Faktor Refleksi
             Refleksi adalah pemantulan cahaya sejajar yang mengenai permukaan suatu medium pantul. Medium pantul dalam sistem penerangan suatu ruang adalah dinding (rw), langit-langit (rp) lantai (rm). Faktor refleksi dipengaruhi oleh warna dinding, langit-langit dan lantai.
Nilai faktor refleksi berdasarkan warna ruangan:
1.      Warna putih dan warna sangat muda          : 0,7
2.      Warna muda                                                : 0,5
3.      Warna sedang                                              : 0,3
4.      Warna gelap                                                 : 0,2

6. Indeks Ruangan
           Indeks ruangan atau indeks bentuk k menyatakan perbandingan antara ukuran-ukuran utama suatau ruangan berbentuk bujur sangkar sedangkan besarnya faktor penggunaan dipengaruhi oleh faktor refleksi dan indeks ruangan. (P. Van. Harten, jilid 2, 2002:40).
K = (pxl) / h (p+l)................................................................................... ............(1.)
Dimana:
p = panjang ruangan (m).
l = lebar ruangan (m).
h = tinggi sumber cahaya diatas bidang kerja (m).
Bidang lantai adalah suatu bidang horizontal khayalan, umumnya 0,80 m di atas lantai. Kalau nilai k yang diperoleh tidak terdapat dalam tabel, efesiensi peneranganya dapat ditentukan dengan interpolasi. Kalau misalnya k = 4,5 maka untuk  á¶¯ diambil nilai tengah antara nilai-nilai untuk k = 4 dan k = 5. Untuk k yang melebihi 5, diambil nilai ᶯ untuk k = 5, sebab untuk k diatas 5, efesiensi peneranganya hampir tidak berubah lagi. 


7.    Faktor Penyusutan atau faktor depresiasi
Faktor penyusutan atau faktor depresiasi d ialah:

Intensitas penerangan E dalam keadaan dipakai ialah intensitas penerangan rata-rata suatu instalasi dengan lampu-lampu dan armatur-armatur, yang daya gunanya telah berkurang karena kotor, sudah lama dipakai atau karena sebab-sebab lain.Efisiensi penerangan yang diberikan dalam tabel 2.2 . Kalau faktor depresiasinya 0,8, suatu instalasi yang dalam keadaan baru. Memberi 250 lux, akan memberi hanya 200 lux saja dalam keadaan sudah pakai.
   Jadi untuk memperoleh efesiensi penerangannya dalam keadaan pakai, nilai rendemen yang didapat dari tabel dikalikan dengan faktor depresiasinya. Faktor depriasi ini dibagi atas tiga golongan utama, yaitu untuk:
a.       Pengotoran ringan;
b.      Pengotoran biasa, dan
c.       Pengotoran berat.

Masing-masing golongan utama ini dibagi lagi atas tiga kelompok, tergantung pada masa pemeliharaan lampu-tampu dan armatur-armaturnya, yaitu setelah 1, 2 atau 3 tahun. Pengotoran ringan   terjadi di toko-toko, kantor-kantor dan gedung-gedung sekolah yang berada di daerah-daerah yang hampir tidak berdebu. Pengotoran beratakan terjadi di ruangan-ruangan dengan banyak debu atau pengotoran lain, misalnya di perusahaan-perusahaan cor, pertambangan, pemintalan dan sebagainya. Pengotoran biasa terjadi di perusahaan-perusahaan lainnya. Kalau tingkat pengotorannya tidak diketahui, digunakan faktor depresiasi 0,8.  Di samping pengaruh pengotoran, dalam faktor depresiasi  telah juga diper- hitungkan pengaruh usia lampu-lampunya. Pengaruh ini tergantung pada jumlah jam nyalanya. Untuk tampu-tampu TL diperhitungkan 15000 jam nyala per tahun (harten, tahun 2002 : 41). Angka-angka ini sesuai dengan angka rata-rata di perusahaan- perusahaan. 

Referensi : Harten, P. Van, E Setiawan, 2001. Instalasi Listrik Arus Kuat 2. Jakarta: Trimitra Mandiri.

Tuesday, 21 June 2016

Kelebihan dan Kekurangan Motor Listrik


1. Motor AC
Motor industri yang paling umum dan sederhana adalah tiga fase motor induksi AC, kadang-kadang dikenal sebagai motor "sangkar tupai". informasi substansial dapat ditemukan mengenai motor dengan memeriksa (rancang) nya.

Kelebihan Motor AC
1.Desain sederhana
Desain sederhana motor AC - hanya serangkaian tiga gulungan dalam ayat (stator) eksterior dengan bagian berputar sederhana (rotor). Bidang mengubah disebabkan oleh 50 atau 60 Hertz tegangan AC garis menyebabkan rotor berputar di sekitar sumbu motor.  Kecepatan motor AC tergantung hanya pada tiga variabel:
  • Jumlah tetap set berkelok-kelok (dikenal sebagai tiang) dibangun ke motor, yang menentukan kecepatan dasar motor.
  • Frekuensi dari tegangan saluran AC. Variabel kecepatan drive perubahan frekuensi ini untuk mengubah kecepatan motor.
  • Jumlah pembebanan torsi pada motor, yang menyebabkan slip. 


2.Biaya rendah
Motor AC memiliki keuntungan menjadi motor biaya terendah untuk aplikasi yang memerlukan lebih dari sekitar 1 / 2 hp (325 watt) kekuasaan. Hal ini disebabkan desain sederhana motor. Untuk alasan ini, motor AC yang sangat disukai untuk aplikasi kecepatan tetap dalam aplikasi industri dan untuk aplikasi komersial dan domestik di mana AC power line dapat dengan mudah menempel. Lebih dari 90% dari semua motor adalah motor AC induksi. Mereka ditemukan di AC, mesin cuci, pengering, mesin industri, fans, blower, penyedot debu, dan banyak, banyak aplikasi lainnya.

3.Reliable Operasi
Desain sederhana dari hasil AC motor di sangat dapat diandalkan, operasi, pemeliharaan rendah. Berbeda dengan motor DC, tidak ada sikat untuk mengganti. Jika berjalan di lingkungan yang sesuai untuk kandang, motor AC dapat mengharapkan untuk kebutuhan bantalan baru setelah beberapa tahun beroperasi. Jika aplikasi tersebut dirancang dengan baik, sebuah motor AC mungkin tidak perlu bantalan baru untuk lebih dari satu dekade.

4.Penggantian Mudah Ditemukan
Luasnya penggunaan motor AC telah menyebabkan dengan mudah ditemukan. Banyak produsen mematuhi baik (NEMA) standar Eropa (metrik) atau Amerika. (Untuk Motors Penggantian)

5.Ragam Mounting Styles
Motor AC yang tersedia di banyak gaya mount yang berbeda seperti:
• Kaki Gunung
• C-Face
• Besar Flange
• Vertikal
• Specialty

6.Banyak Lampiran Lingkungan yang berbeda
Karena berbagai lingkungan di mana orang ingin menggunakan motor, motor AC telah disesuaikan dengan menyediakan berbagai lampiran:
• ODP    - Bukti Drip Terbuka
• TEFC  - Fan Totally Tertutup Berpendingin
• TEAO - Totally Udara Tertutup Selama
• TEBC - Totally Tertutup Blower Berpendingin
• TENV - Totally Terlampir Non-Ventilasi
• TEWC - Benar-benar Tertutup Berpendingin Air

Kekurangan Motor AC
1.Mahal kontrol kecepatan
Speed kontrol mahal. Elektronik yang dibutuhkan untuk menangani drive inverter AC yang jauh lebih mahal dari yang dibutuhkan untuk menangani motor DC. Namun, jika persyaratan kinerja dapat dipenuhi - yang berarti bahwa rentang kecepatan yang dibutuhkan adalah lebih dari 1/3rd kecepatan dasar - AC inverter dan motor AC biasanya lebih hemat biaya daripada motor DC dan DC drive untuk aplikasi yang lebih besar dari sekitar 10 tenaga kuda , karena penghematan biaya dalam motor AC.
2.Ketidakmampuan untuk beroperasi pada kecepatan rendah
Motor AC standar tidak boleh beroperasi pada kecepatan kurang dari sekitar 1/3rd kecepatan dasar. Hal ini karena pertimbangan termal. Sebuah motor DC harus dipertimbangkan untuk aplikasi ini.
3.Miskin posisi kontrol
Positioning kontrol mahal dan kasar. Bahkan drive vektor sangat kasar ketika mengendalikan motor AC standar. Servo motor lebih tepat untuk aplikasi ini. 



Gambar 1 motor listrik AC 1 Fasa 

2.Motor DC
Motor DC bersikat salah satu motor desain awal. Hari ini, adalah motor pilihan mayoritas kecepatan variabel dan aplikasi torsi kontrol.

Kelebihan Motor DC

1.Mudah untuk memahami perencanaan
Desain dari motor DC bersikat cukup sederhana. Sebuah medan magnet yang permanen dibuat dalam stator oleh salah satu dari dua cara:
• Magnet permanen
• elektro-magnetik gulungan
Jika bidang yang diciptakan oleh magnet permanen, motor ini dikatakan sebagai "motor DC magnet permanen" (PMDC). Jika dibuat oleh belitan elektromagnetik, motor sering dikatakan sebagai "motor DC shunt luka" (SWDC). Hari ini, karena biaya-efektivitas dan kehandalan, motor PMDC adalah motor pilihan untuk aplikasi yang melibatkan tenaga kuda pecahan motor DC, serta aplikasi paling up to sekitar tiga tenaga kuda.

Pada lima tenaga kuda dan lebih besar, berbagai bentuk luka DC shunt motor yang paling sering digunakan. Hal ini karena gulungan elektromagnetik biaya yang lebih efektif daripada magnet permanen dalam rentang kekuasaan.
Perhatian: Jika motor DC menderita kehilangan lapangan (jika misalnya, sambungan lapangan daya rusak), motor DC akan segera mulai mempercepat ke kecepatan tertinggi yang memuat akan memungkinkan. Hal ini dapat mengakibatkan motor terbang berantakan jika motor ini ringan dimuat. Kemungkinan hilangnya lapangan harus dipertanggungjawabkan, terutama dengan luka tabrakan motor DC.
Menentang bidang stator adalah bidang angker, yang dihasilkan oleh perubahan fluks elektromagnetik yang berasal dari gulungan terletak pada rotor. Kutub magnet lapangan angker akan berusaha untuk berbaris dengan kutub magnet yang berlawanan yang dihasilkan oleh medan stator. Jika kita berhenti desain pada titik ini, motor akan berputar sampai kutub yang berlawanan satu sama lain, menetap di tempat, dan kemudian berhenti - yang akan membuat motor yang cukup berguna!
Namun, kami lebih cerdas dari itu. Bagian rotor dimana listrik memasuki gulungan rotor disebut komutator. Listrik dilakukan antara rotor dan stator dengan sikat grafit-tembaga konduktif (dipasang pada rotor) cincin menghubungi yang pada stator. Bayangkan listrik tersedia: Motor berputar menuju titik keselarasan tiang. Sama seperti motor akan sampai ke titik ini, sikat melompat ke seberang celah di cincin stator. Momentum membawa maju motor lebih dari kesenjangan ini. Ketika sikat sampai ke sisi lain dari celah, mereka akan menghubungi cincin stator lagi dan - polaritas tegangan dibalik dalam set cincin! Motor mulai mempercepat lagi, kali ini mencoba untuk mendapatkan ke set berlawanan kutub. (Momentum telah membawa motor melewati titik pelurusan asli tiang.) Ini berlanjut sebagai motor berputar.
Pada motor DC kebanyakan, beberapa set gulungan atau magnet permanen yang hadir untuk kelancaran keluar gerak.
2.Mudah untuk mengontrol kecepatan
Mengontrol kecepatan motor DC bersikat sederhana. Semakin tinggi tegangan angker, semakin cepat rotasi. Hubungan ini bersifat linear terhadap kecepatan maksimum motor.
Tegangan dinamo maksimum yang sesuai dengan kecepatan dinilai sebuah motor (motor ini biasanya diberi kecepatan pengenal dan kecepatan maksimum, seperti 1750/2000 rpm) tersedia dalam tegangan standar tertentu, yang secara kasar peningkatan conjuntion dengan tenaga kuda. Dengan demikian, industri motor terkecil memiliki peringkat 90 VDC dan 180 VDC. unit yang lebih besar dinilai pada 250 VDC dan kadang-kadang lebih tinggi. motor Specialty untuk digunakan dalam aplikasi mobile dinilai 12, 24, atau 48 VDC. motor kecil lain mungkin dinilai 5 VDC. Sebagian besar industri motor DC akan beroperasi andal rentang kecepatan sekitar 20:01 - turun menjadi sekitar 5-7% dari kecepatan dasar. Ini adalah kinerja lebih baik daripada motor AC comparible. Hal ini sebagian disebabkan oleh kesederhanaan kontrol, tetapi juga sebagian disebabkan oleh kenyataan bahwa kebanyakan industri motor DC dirancang dengan operasi kecepatan variabel dalam pikiran, dan telah menambahkan fitur pembuangan panas yang memungkinkan kecepatan operasi yang lebih rendah.
3.Mudah untuk mengontrol torsi
Dalam motor DC bersikat, pengendalian torsi juga sederhana, karena torsi output sebanding dengan saat ini. Jika Anda membatasi saat ini, Anda baru saja membatasi torsi yang motor dapat mencapai. Hal ini membuat motor ini ideal untuk aplikasi lembut seperti manufaktur tekstil.
4.Sederhana, desain murah drive
Hasil dari desain ini adalah bahwa kecepatan variabel atau variabel elektronik torsi mudah untuk merancang dan manufaktur. Memvariasikan kecepatan motor DC bersikat memerlukan sedikit lebih dari potensiometer cukup besar. Dalam prakteknya, ini telah diganti untuk semua tapi aplikasi tenaga kuda sub-fraksional oleh SCR dan PWM drive, yang menawarkan relatif tepat kontrol tegangan dan arus. Common DC drive yang tersedia pada akhir rendah (sampai dengan 2 tenaga kuda) untuk di bawah US $ 100 - dan kadang-kadang di bawah US $ 50 jika presisi tidak penting.
Besar DC drive tersedia sampai dengan ratusan tenaga kuda. Namun, selama sekitar 10 tenaga kuda pertimbangan cermat harus diberikan pada / pengorbanan kinerja harga dengan sistem inverter AC, karena sistem AC menunjukkan keuntungan harga di sistem yang lebih besar. (Tetapi mereka tidak mungkin mampu syarat-syarat kinerja aplikasi).

Kekurangan Motor DC

• Mahal untuk menghasilkan
• Tidak bisa diandalkan kontrol pada kecepatan terendah
• Secara fisik lebih besar
• Tinggi pemeliharaan
• Debu 

Sunday, 1 May 2016

Jenis-jenis PHB ditinjau dari sisi susunannya


1. Main Panel
           Main panel diberikan nama utuk panel penerangan atau tenaga pada instalasi gedung atau industri  yang merupakan panel utama atau panel saluran masuk  energy dari PLN. Biasa posisinya adalah setelah APP atau Gardu PLN untuk yang kapasitas besar. Dari main panel ini kemudian daya disalurkan ke panel yang lain sesuai dengan perencaaan pada instalasi listrik gedung atau industri tersebut. Lay out nya seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini:

2. Main Sub Panel
          Main sub panel diberikan nama utuk panel penerangan atau tenaga pada instalasi gedung atau industri  yang merupakan panel lapis kedua  atau panel yang menerima salura keluar dari Main Panel. Biasa posisinya adalah pada lapis kedua yaitu setelah main panel. Dari main sub panel ini kemudian daya disalurkan ke panel yang lain yaitu distribusi panel tau sesuai dengan perencaaan pada instalasi listrik gedung atau industri tersebut. Lay out nya seperti ditunjukkan pada gambar berikut dibawah ini.

3. Distribusi Panel

          Distribusi panel diberikan nama utuk panel penerangan atau tenaga pada instalasi gedung atau industri  yang merupakan panel penerima saluran dari main sub panel yag merupakan panel terakhir pada instalasi kelistrikan. Biasa posisinya adalah setelah mai sub panel  atau atau panel sebelum bebanr. Dari distribusi  panel ini kemudian daya disalurkan ke beban sesuai dengan perencaaan pada instalasi listrik gedung atau industri tersebut. 

Jenis-jenis PHB ditinjau dari tegangan operasi


1. PHB Tegangan Rendah
PHB tegangan rendah adalah PHB yang peletakkan pada tegangan rendah baik pada sisi JTR ataupun area konsumen/pelanggan. Contoh yang paling nyata adalah
  • Box sekeirng pada perumahan,
  • Panel pada perumahan ataupun gedung dan industri
  • LVC (Low Voltage Cabinet) yang ditempatkan pada sisi JTR.          
2. PHB Tegangan Menengah
Gardu Distribusi
Gardu distribusi adalah salah satu dari PHB teganagn menengah  yang memiliki fungsi sebagai tempat pengumpul, pebagi dan penyalur daya listrik menuju kepada konsumen. Selain itu  ardu distribusi juga berfungsi sebagai tempat untuk menurunkan teganagn dari 20 kV menjadi 380/220 V yag akan diginakan oleh pelanggan.n perubahan tegangan tersebut tentunya menggunakan transformator step down.
Gardu distribusi ini memiliki beberapa jenis diataranya :
1.   Gardu distribusi pasangan dalam, gardu distribusi pasang dalam ini terbagi mejadi  beberapa nama yaitu:
a.           Gardu tembok / beton, adalah gardu yang berupa bangunan dari bahan tembok dengan dinding dilapisi semen, atap cor beton, lantai semen dan  pintu dari bahan besi untuk menempatkan peralatan listrik  seperti :
§  Kubikel (panel berbentuk lemari)
§  Transformator
§  PHB-TR
§  CT
§  PT
§  LBS
§  DS
§  CB
§  dan peralatan lainnya.
b.          Gardu Kios, berupa kotak tempat peralatan listrik terbuat dari bahan besi. Gardu kios bukan merupakan gardu permanent tetapi hanya merupakan gardu sementara, sehingga dapat mudah untuk dipindah-pindahkan.

2.      Gardu pasangan luar, gardu distribusi pasang luar ini terbagi mejadi  beberapa nama yaitu:
a.       Gardu cantol, adalah gardu yang penempatanya pada satu tiang distribusi dengan kapasitas daya trandformatornya sangat kecil. Peralatan listrik yang dignakan diantaranya yaitu :
§  FCO,
§  Trafo distribusi
§  PHB-TR dipasang dengan cara dicantolkan pada sebatang tiang
                         
b.      Gardu portal, adalah gardu yang penempatanya pada dua tiang atau empat tiang sesuai dengan kapasitas transformatornya. Peralatan listrik yang digunakan diataranya yaitu;
§  FCO,
§  Trafo Distribusi
§  Arester
§  PHB-TR diletakkan  pada kerangka baja yang terpasang pada dua tiang


3.         Gardu hubung, gardu jenis ini digunakan sebagai pembagi energi listrik atau sebagai perlengkapan manuver untuk jaringan . Dioperasikan secara lokal maupun jarak jauh. Gardu hubung ini berisikan peralatan jenis:
§  Kubikel
§  PMT/CB
§  LBS

3. PHB Tegangan Tinggi

           PHB tegangan tinggi adalah Gardu Induk yang dapat dibagi beberapa jenis berdasarkan:
1.      Tegangan Kerja
2.      Rekonstruksi letak pemasangan gardu induk
3.      Isolasi Busbar
4.      Sistem Busbar
PHB tegangan tinggi dapat dikatagorikan mejadi dua jenis berdasarkan tegangan kerjanya, yaitu:
1. Gardu Induk (GI)
Gardu Induk (GI) adalah salah satu jenis dari PHB yag diletakkan pada tegangan tinggi yaitu pada tegangan 70 KV, 150 KV, dan 275 KV untuk standard tegangan operasi yang ada di Indonesia.  Gardu Induk merupakan bagian yang tak terpisahkan dari saluran transmisi distribusi listrik. Dimana suatu system tenaga yang dipusatkan pada suatu tempat berisi saluran transmisi dan distribusi,perlengkapan hubung bagi, transfomator, dan peralatan pengaman serta peralatan control. 
2. Gardu Induk Tegangan Tinggi (GITET)
Gardu Induk Tegangan Tinggi (GITET) adalah pada dasarnya sama dengan GI. Hanya saja tegangan operasi lebih tinggi dari GI yaitu pada tegangan ekstara tinggi (SUTET) yaitu pada tegangan 500 KV untuk standard tegangan operasi yang ada di Indonesia.  GITET juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari saluran transmisi distribusi listrik. Dimana suatu system tenaga yang dipusatkan pada suatu tempat berisi saluran transmisi dan distribusi,perlengkapan hubung bagi, transfomator, dan peralatan pengaman serta peralatan control.  
Sedangkan berdasarkan rekonstruksi letak pemasangan gardu induk,maka gardu induk dapat dibedakan atas :
1.Gardu Induk jenis pasang luar
Jenis gardu iduk ini adalah Gardu Induk yang terdiri dari peralatan tinggi pasang luar,misalnya Transformator, peralatan penghubung (switch gear) yang mempunyai peralatan control pasang dalam seperti meja penghubung (switch board).Pada umumnya,gardu induk untuk transmisi yang mempunyai kondensator pasangan dalam dan sisi tersier trafo utama dan trafo pasangan dalam disebut juga sebagai pasangan luar.Jenis gardu ini memerlukan tanah yang luas akan tetapi biaya konstruksinya murah dan pendinginnya mudah Oleh karena itu biasanya gardu induk jenis ini dipasang dipinggiran kota.
2.Gardu Induk jenis pasang dalam
Gardu induk jenis ini adalah semua komponen yang berada pada gardu induk terpasang didalam,meskipun ada beberapa sejumlah kecil peralatan terpasang diluar.Gardu induk ini dipakai dipusat kota,dimana harga suatu lokasi sangat tidak relevan (mahal) dan biasa digunakan untuk menghindari kebakaran dan gangguan suara
3.Gardu Induk jenis pasang setengah pasang luar
Gardu induk jenis ini adalah gardu induk yang sebagian dari peralatan tegaangan tingginya terpasang didalam gedung.Gardu ini juga dapat dikatakan sebagai jenis setengah pasang dalam.Biasanya jenis gardu ini bermacam-macam bentuknya dengan berbagai pertimbangan yang sangat ekonomis serta pencegahan kontaminasi garam
4.Gardu Induk jenis pasang bawah
Gardu induk jenis ini adalah tanah dimana hampir semua peralatan terpasang dalam bangunan bawah tanah.Biasanya alat pendinginnya terletak diatas tanah terletak dipusat kota seperti dijalan-jalan kota yang ramai dimana kebanyakan gardu induk ini dibangun dibawah jalan raya
5.Gardu induk jenis mobil
Gardu induk jenis ini yaitu dimana gardu jenis ini dilengkapi dengan peralatan diatas kereta hela (trailer).Gardu ini biasa digunakan jika ada gangguan disuatu gardu lain maka digunakan gardu jenis ini guna pencegahan beban lebih berkala dan juga biasa digunakan pada pemakaian sementara dilokasi pembangunan tenaga listrik.Maka dapat dikatakan bahwa gardu ini tidak dijadikan sebagai gardu utama melainkan sebagai gardu induk cadangan (sebagai penghubung yang dapat berpindah-pindah)
Adapun  jenis Gardu Induk berdasarkan isolasi busbar dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
1.Gardu Induk Konvensional
Gardu induk jenis ini adalah Gardu Induk yang peralatan   instalasinya      berisolasikan udara bebas karena sebagian   besar peralatannya    terpasang di luar gedung (switch yard) dan         sebagian kecil di dalam   gedung (HV cell, dll) dan memerlukan areal  tanah yang relatif   luas.
2.Gardu Induk GIS (Gas Insulated Switchgear)
Gardu induk jenisi ni adalah suatu gardu induk yang semua peralatan switchgearnya berisolasikan gas SF-6 , karena sebagian besar peralatannya terpasang di dalam  gedung dan dikemas dalam tabung

Jika dikatagorikan berdasarkan sistem busbar (Busbar atau rel adalah titik pertemuan/hubungan trafo-trafo tenaga, SUTT, SKTT dan peralatan listrik lainnya untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik/daya listrik) maka gardu induk dibagi dalam empat katagori yaitu;
1.      Gardu Induk dengan sistem ring busbar
2.      Gardu Induk dengan busbar tunggal / single busbar
3.      Gardu Induk dengan busbar ganda / double busbar

4.      Gardu Induk dengan satu setengah / one half busbar

Saturday, 30 April 2016

Pengertian PHB dan Fungsinya


1. Pengertian PHB
PHB (Panel Hubung Bagi) merupakan  tempat percabangan dari sirkit yang ada pada sebuah intalasi listrik yang dilengkapai dengan proteksi arus dan indikator lampu serta indikator  pengukuran.

Gambar Panel Hubung Bagi

2. Fungsi Utama PHB

  1. Menerima energy listrik dari APP (alat pembatas dan pengukur).
  2. Menyalurkan energy yang diterima dari APP ke beban atau kesub PHB yang lain.
  3. Sebagai tempat pembagi, maksudnya adalah PHB merupakan tempat pembagian  untuk membentuk beberapa grup atau cabang (sirkit).
  4.   Sebagai tempat peletakkan pemutus  arus .
  5. Sebagai tempat peletakkan proteksi arus Sebagai tempat peletakkan rangkaian kontrol,
  6. Sebagai tempat peletakkan peralatan indikator baik alat pengukur atau lampu indikator.